Minggu, 25 September 2011

Berbagi untuk Mengabdi

Jadi Guru harus optimis !, kalau tidak gimana Murid kita
Sabtu, 15 Okt 2011/10.00

Hari ini pertama aktifitas saya untuk 1000guru setelah kesibukan dari Proposal saya di Cipta Media Bersama, kebetulan pada hari ini dapat undangan dari MGMP TIK kota kediri untuk menyampaikan materi "video telekonferensi 1000guru" senang rasanya, karena biasanya saya yang harus mendatangi sekolah-sekolah untuk memperkenalkan teknik pembelajaran ini, tapi kali ini di undang sebagai pemateri, usut-punya usut ternyata ketua MGMP sudah denger jika saya dapat nominasi 5 pilihan publik di Cipta Media Bersama dan  melalui organisasi 1000guru
Acara dimulai dengan beberapa uraian dari ketua MGMP, Pak Wargono, dari beberapa keterangan beliau tersirat beratnya menjalankan MGMP dengan segala keterbatasan, baik dari motivasi anggota dan dukungan dana, dan untuk itu beliau meminta saran dari saya. Wah sempat terbesit di benak saya mampu nggak ya ?, saya menyakinkan temen-temen guru yang hadir ini, karena sekilas saya perhatikan dari ketepatan waktu hadir dan respon sangat kecil sekali, do'a saya dalam hati "Tuhan Berikan aku Kekuatan".
"Bissmillah",
Tiba saatnya saya harus "pegang mic", sengaja sudah saya persiapkan gambar destop diatas, dan slide presentasi . 
"Bapak-Ibu guru teman -teman ku semua, kita sebagai Guru harus optimis, jika tidak bagaimana dengan murid kita", kata-kata itu saya pergunakan untuk mengawali pembicaraan saya, dan ternyata ngak tahu kenapa yang sebelumnya pada ngak konsentrasi kali ini semua mata di ruang Labkom SMAN 1 Kediri tertuju ke arahku, "Allhamdulillah" dalam hati, saya lanjutkan "siapa sangka guru seperti saya yang sehari-hari di kelas menyemangati murid-murid untuk rajin belajar, tiba2 bisa di lantai 11 Jakarta Pusat atas undangan Ford Fundation dan di cukupi tiket pesawat, nginap dihotel, dll ... karena sebuah gagasan pemanfaatan Hp untuk Belajar"."dan gagasan itu sebetulnya sudah ada di benak saya 4 tahun yang lalu, karena Video yang saya rekam salah satunya saya buat pada 4 tahun yang lalu".
Dan selanjutnya saya ceritakan saat saya menghadiri acara konsultasi proposal yang diadakan oleh panitia Cipta Media Bersama berikut ceritanya :
"memang Bapak Ibu guru kalau kita punya gagasan yang baik yang bermanfaat untuk kita apalagi untuk orang lain dan bahkan untuk banyak orang kita harus perjuangkan dengan sekuat tenaga karena jika tidak sekarang, besuk, lusa, minggu depan, bulan depan tahun depan atau suatu ketika pasti akan ada jalan untuk mencapai itu, asal niat kita iklas dan usaha maksimal insyaAllah jalan itu terbentang luas ... setuju ?
Kembali kecerita saya, pada gambar diatas : "begitu saya tiba di Squiz Building, dan masuk kekantor Ford Foundation, salah seorang peserta tanya, "dari mana Pak ?", saya jawab dari kediri, trus yang lain tanya backgroundnya apa Pak ?, saya jawab "Guru", semua hampir serempak "Hah......", "Guru......", kok bisa sampai disini apa idenya Pak ?, saya jawab nanti saya ceritakan. memang sebagian besar pinalis calon penerima hibah, berlatar belakang orang Media, Jurnalis, Penulis, Praktisi IT, dan kebetulan barengan dengan saya Annisa Wahid, putra Gus Dur lewat organisasi "Wahid Institute", saya suka tulisan yang di tempel di Notebooknya "Kita Butuh Islam Yang Ramah, Bukan Islam yang Marah", itu yang membikin perhatian saya, selain sosok Gus Dur yang merupakan Tokoh Idola saya.
Sebelum konsultasi dimulai, pinalis dipersilahkan memperkenalkan diri dan organisasi, dan dengan bangga saya perkenalkan bahwa saya dari 1000guru (Kediri) dan saya jelaskan tentang apa, siapa, sifat, kegiatan utama 1000guru, lirih saya dengar dari salah seorang peserta mengatakan "Ooo ", setelah selesai perkenalan ini, beberapa panitia dan peserta kelihatan ada yang "manggut-manggut", segera saya sadari bahwa Tuhan telah menuntun saya ditempat ini melalui 1000guru, Kenapa begitu, karena saya merasa point utama yang dinilai selain dukungan dari Publik juga organisasi, dan itu saya muat dalam http://hpkutemenbelajarku.blogspot.com Inti dari proposal proyek adalah Gerakan / Sosialisasi pemanfaatan Hp yang sehat utamanya untuk mendukung pembelajaran di sekolah, melalui kegiatan seminar untuk siswa dan workshop pembuatan video pembelajaran 3gp untuk guru.
Materi berikutnya saya sampaikan slide presentasi 1000guru, sebelumnya saya meminta maaf kepada Bapak - Ibu guru yang hadir karena hari ini Guru Relawan tidak bisa bersama kita (itu pun sebetulnya karena kesalahan pengurus MGMP sebab pertemuan hari ini sebetulnya sudah ditunda dua minggu, sebelumnya Mbak Witri (Jerman) sebetulnya sudah menyanggupi untuk menjelaskan 1000guru, tetapi bersamaan dengan acara hari ini beliau pas ada acara ke Jakarta") untuk itu Kami mewakili Pengurus MGMP mohon maaf ya Mbak
Namun Mas Miftah, (pelaksana harian 1000guru) tetap menyemangati kami "Semangat Pak", jika nanti dari Kami Guru Relawan ngak ada yang bisa, Bapak Sampaikan aja Slide Presentasi 1000guru yang saya kirimkan lewat e-mail. Allhamdulillah saya bisa sampaikan itu plus setiap peserta yang hadir saya bagikan 3 DVD 1000guru.
Tepat jam 12.00 wib, acara ditutup dengan Do'a oleh ketua MGMP, bahkan beliau sempat mengeluarkan statment yang mengejutkan saya, "Pesimis itu Termasuk Syirik, kenapa ? karena ndisi'i kersane Pengeran", mudah - mudahan acara hari ini menjadi lentera untuk pendidikan di kota kediri, Amien.

ali@kediri

 
Nasehat untuk anak dari seorang Kawan tentang "Pornografi"
Kamis, 6 Okt 2011/10.30

Seorang temen guru mengeluh, anaknya sering pamit keluar rumah pergi ke warnet mengerjakan tugas sekolah, "Dos pundi ngih pak ali niku ?, kulo kawatir mengke sing di buka  sing aneh-aneh" (gimana pak ali itu, saya kawatir nanti yang dibuka yang aneh-aneh") trus daripada beresiko dan memperkecil pengaruh lingkungan akhirnya temen guru ini akhirnya masang speedy dirumah, tapi ternyata dia masih kawatir karena ngak mungkin memantau terus yang dilakukan anaknya, dia bertanya lagi "dospundi ngih pak ali carane kulo bingung ?"mendapati temen guru yang cemas ini kayaknya saya harus berpikir keras untuk jawaban cerdas dan tepat, "ngapunten cobi kula angen-angenne carane sing pas, benjing ngih jawabane?". (mohon maaf coba saya pikirkan cara yang tepat, besuk ya jawabannya).
Besuknya  kayaknya aku yakin dengan yang akan aku sampaikan, begitu ketemu beliau kayaknya juga sangat berharap jawabanku, "begini Pak, memang model belajar saat ini berbeda dengan pada saat jaman kita sekolah dulu, terutama pada media/ sarana belajar, sekarang dengan adanya internet memang anak akan sangat mudah dan cepat mendapatkan informasi  termasuk informasi materi pelajaran disekolah, memang selain manfaat itu ada hal negatif semacam pornografi, dan yang paling penting adalah mendampingi anak dengan memberi pengertian", "terus piye carane memberi pengertian?" seloroh teman guruku kayaknya sangat antusias sekali, "begini, mungkin bisa dijelaskan dengan pengandaian, yang namanya "Nikmat" salah satunya "syahwat" itu memang harus dikendalikan kenapa begitu, coba bayangkan misal saat siang yang panas dan terik pada puasa bulan ramadhan dan kita ngak sempat/ lupa syahur, bisa kita bayangkan apa arti setetes air putih pada saat itu ... coba jika kita ngak kuat godaan "Nafsu", kita batalkan puasa kita, kita pikir kita cuma butuh "seteguk saja", tapi karena nafsu ngak cukup lah, "segelas" ngak cukup lah, "seceret", ngak cukuplah, "segalon" ngak cukuplah, kenapa ? sekali lagi karena "nafsu", maka kita ambil selang tancap di kran dan masukkan ujung lain ke mulut buka kran, apa yang terjadi ?," dengan cepat temen guruku ini menjawab "yo, mati Pak", "ngak !,  anda belum membayangkan rasanya dengan  detail", apa yang terjadi coba bayangkan dengan seksama,  " beberapa detik setelah itu haus dahaga dan puas !... kita rasakan" tapi apa yang selanjutnya terjadi ... maka akan "sakit.... !" yang tinggal tersisa, begitu pula tentang "nikmat" yang berupa "syahwat" nafsu dengan lawan jenis, ini merupakan  anugerah yang terindah yang diberikan Tuhan, tetapi jika kita tidak bisa mengendalikan itu, maka nikmatnya hanya sementara dan hasilnya adalah kenistaan diri, kerusakan tatanan masyarakat, bahkan kriminalitas yang berupa perkosaan akan bisa terjadi. "ngih 3x, respon temen guruku seakan yakin akan bisa menasehati anaknya tentang bahaya "pornografi untuk remaja".

Memori "Pengalaman Rohani dari Perempuan dan Anak Kecil Pengemis "
Kamis, 6 Okt 2011/8.00

Pengalaman yang takterlupakan ini terjadi 10 tahun yang lalu, saat itu hati saya sedang sangat sedih dan gundah, betapa tidak, menurut ukuran umum saya telah berusaha maksimal dalam belajar, dan saya diterima diperguruan tinggi favorit di Surabaya kemudian lulus, ternyata yang saya dapati saat itu saya hanya seorang tukang ketik undangan (mbuka rental dg 2 buah PC n satu printer, satu komputer itupun rusak, tempatnya di perpustakaan Masjid) ... Ditengah-tengah kegundahan dan risau hati ini saat itu ... saya sangat terusik dengan senda gurau dan tertawa riang ! dari dua insan yang mungkin Tuhan sengaja tunjukkan pada hambanya ini, setelah saya tengok ternyata kegembiraan itu datang dari seorang perempuan pengemis dan anaknya yang masih kecil, ya Allah ... betapa piciknya perasaan ku ini, seorang pengemis dan punya tanggungan harus beri makan anaknya, n ngaktau nanti dan besuk harus makan apa ... masih bisa dan sempat "bahagia" mengapa aku yang dikaruniai banyak kelebihan dan diberi kesempatan yang luas ... membodohi perasaanku sendiri, aku harus bersyukur...

Menangisku setetelah melihat Kang Ono - Mbak Siska
Minggu, 25-9-2011/13.00

Setelah saya melihat video di http://www.ciptamedia.org/tim-seleksi-2/kriteria-penilaian/ even peluncuran Cipta Media Bersama ternyata masih ada "Malaikat-malaikat Media" di Indonesia ini untuk membikin perubahan Indonesia ini untuk lebih baik, bayangkan saja ditengah hiruk-pikuknya "Aktifitas Bangsa" yang kurang enak didengarkan oleh Seorang Pak Guru seperti saya apalagi saat saya sulit "menjelaskan moral" kepada Murid2 saya  ... tiba-tiba saya menangis sejadi-jadinya. Saya ngak tau sebabnya, sepertinya saat ini lah Tuhan mengabulkan Doa saya 5 tahun yang lalu (karena ide ini dan video2 yang saya lampirkan saya buat 5 tahun yang lalu), banyangkan saja seorang Guru seperti saya yang tinggal di tepian Kali Brantas Kabupaten Kediri yang sehari-hari aktifitasnya di dalam kelas, "bisikannya" didengar oleh Punggawa-punggawa Media tingkat Nasional dan memberikan kesempatan siapa saja yang ingin memperbaiki Bangsa melalui Media.

Selamat Berjuang "Pahlawan Media" yang tergabung dalam CMB,
Mudah - mudahan ini selalu mendapatkan Ridho dan Barokah dari Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar